Siapa yang tidak tahu Bali. Bali yang sudah menjadi incaran destinasi bagi turis lokal dan mancanegara sejak dahulu memang tidak pernah bosan untuk didatangi kembali. Selalu saja ada yang di rindukan dari Bali. Penduduknya yang ramah, lingkungan yang tenang, makanannya yang kaya akan rempah-rempah Indonesia, alamnya indah tentu tidak pernah ada habisnya untuk di explore dan kembali dikunjungi. Tidak heran Bali ditunjuk sebagai tuan rumah Indonesia saat menggelar acara G20 2022 kemarin.
Akhir Januari 2022 kemarin saya dan suami berkesempatan untuk mengunjungi Bali. Kami memilih di waktu tersebut karena saat itu sudah pasti wisatawan disana tidak padat serta yang cuaca lebih mendukung. Disana kami rental mobil supaya bisa berpindah daerah dengan mudah. Soalnya sayang kan sudah jauh-jauh dari Medan ke Bali tapi tidak mau explore tempat.
Untuk kamu yang baru pertama kali ingin travelling ke Bali, berikut ini bisa jadi lokasi yang bisa kamu kunjungi dan mungkin bisa menjadi itinerary kamu.
1. Seminyak (D1)
Kami tiba di Bandara Ngurah Rai Bali sekitar jam 16.00 WITA. Sebenarnya, waktu kedatangan kami ini mengalami kemunduran beberapa jam akibat delay keberangkatan pesawat dari Medan menuju Bali. Bahkan sesampainya kami di Bali pun koper kami masih berada di Jogjakarta akibat mengalami delay dan transit berkali-kali.
Beruntungnya, penduduk Bali memang terkenal akan keramahan dan service nya terhadap turis. Saat kami complain terkait pengalaman kami yang kurang baik terkait delay, transit dan koper kami yang berada di antah berantah tersebut, mereka menawarkan untuk mengantarkan koper kami tersebut ke hotel kami saat koper kami sudah tiba di Bandara Ngurah Rai. So helpful!

Urusan koper beres, kami melanjutkan schedule yang telah kami susun yaitu ke pantai Seminyak. Dari Bandara Ngurah Rai ke Pantai Seminyak jaraknya sekitar 30 menit. Kami naik mobil rental. Saat itu jalanan cukup ramai padat namun tidak macet.
Namun diperjalanan sebelum ke Pantai Seminyak, ternyata perut tidak mau diajak kompromi. Jadi kami melipir sebentar di Restoran lokal yang menjual makanan khas Bali yaitu Ayam Betutu Gilimanuk. Harganya sekitar Rp. 125.000,- untuk berdua.

Setelah kenyang kami melanjutkan kembali perjalanan. Kami tiba di Pantai Seminyak sekitar jam 17.30 WITA. Langit uda gelap dan cuaca cukup berangin. Saat itu, masyarakat Bali sepenuhnya belum pulih akibat pandemi Covid-19. Banyak club house disana yang tidak buka. Bahkan live music pun tidak banyak. Jadi kami hanya duduk sembarangan ditepi pantai sembari menikmati angin malam. Hanya sejaman, kami menuju hotel yang tidak terlalu jauh dari Pantai Seminyak dan bersiap untuk istirahat.
Pagi-pagi benar kami bangun untuk kembali bisa menikmati Pantai Seminyak. Puji Tuhan pagi itu matahari sangat terik dan berangin. Cocok sekali untuk jalan santai dipinggir pantai. Ternyata yang dikatakan orang-orang bahwa Bali itu bersih memang benar. Sepanjang garis pantai tersebut benar-benar bersih. Penduduk lokalnya pun sangat ramah.


2. GWK- Pura Uluwatu/Kecak Dance (D2)
Di hari ke dua ini, sekitar jam 10.00 WITA setelah selesai jogging dari Pantai Seminyak, kami meneruskan perjalanan ke arah Garuda Wisnu Kencana (GWK). Perjalanan ke GWK dari Seminyak sekitar 45 menit (jika tidak macet).
Namun dalam perjalanan ke GWK, kami sempat singgah ke Warung Nasi Ayam Bu Oki yang lagi viral disana saat itu. Harga seporsinya sekitar Rp. 35.000 include minum.


Sampai di GWK kita harus bayar tiket masuk (Rp. 200.000,- per orang) dan bus shuttle (Rp. 30.000,- per orang) untuk sampai ke situs patung GWK karena dari loket masuk sampai ke patung Garuda jaraknya sekitar hampir 2 kilometer dan jalannya juga lumayan menanjak.
Didalam GWK akan banyak barang seni seperti patung-patung, ornamen dan juga ada jualan pernak-pernik khas Bali serta kantin untuk beristirahat. Selain itu, tempat yang dijadikan tuan rumah G20 Indonesia ini memiliki tempat khas yang iconic yaitu tebing yang terbelah-belah.






Setelah puas explore situs Garuda Wisnus Kencana, kami melanjutkan perjalanan ke daerah Uluwatu. Sore yang cerah dan indah itu kami memutuskan untuk menonton Tari Kecak Uluwatu yang memang menjadi hot list kami untuk travelling kali ini.
Lokasi Tari Kecak Uluwatu sangat-sangat eksotis. Terletak ditepi tebing Uluwatu dan tepat menghadap bagian barat pulau Bali, menjadikan Tari Kecak Uluwatu menjadi lokasi terbaik untuk melihat sunset. And luckyly, we’ve got the perfect sunset on that day!
Untuk mencapai lokasi tari kecak, kita harus memasuki Pura Uluwatu terlebih dahulu yang harganya Rp. 30.000,- per orang. Sesampainya disana kita akan diberikan sarung untuk menutup area kaki ke bawah (karena area pura merupakan tempat yang sakral. Kita juga disarankan untuk tidak menggunakan pernak-pernik yang berwarna mencolok karena di area tersebut banyak kera liar yang suka mencuri barang-barang kita.
Untuk masuk ke area menonton Tari Kecak Uluwatu, kita bisa beli tiket menonton tari kecak on the spot ataupun bisa lewat Traveloka. Tarif menonton Tari Kecak Uluwatu seharga Rp. 280.000,- untuk 2 orang.





3. Sanur (D2)
Puas dengan melihat salah satu sunset terindah yang pernah ada, kami meneruskan perjalanan dan menginap di daerah Sanur. Sanur adalah area pelabuhan kapal jika ingin menyebrang ke Nusa Penida. Kami tiba di Sanur sekitar jam 19.00 WITA.
Sebelum bersiap untuk istirahat, kami memutuskan untuk makan malam di Warung Mak Beng. Rumah makan ini sudah banyak didatangi oleh artis lokal maupun mancanegara yang sedang melancong ke Bali. Menu utamanya adalah ikan dengan bumbu khas Mak Beng. Harga untuk porsi makan 2 orang adalah Rp. 155.000. It’s quite pricey but worth to try!


4. Broken Beach – Angel Bilabong – Kelingking Beach – Paluang Cliff – Pelabuhan Toya Pakeh/Snorkling (D3)
Pada hari ketiga ini kami menyeberang ke pulau Nusa Penida. Pulau ini memiliki banyak spot pantai yang unik dan eksotis. Perjalanan ke Nusa Penida ini kami memaki jasa travel agent yang khusus menyediakan tour selama berada di Nusa Penida. Menurut beberapa sumber, jika ingin ke Nusa Penida memang alangkah lebih baiknya jika menggunakan travel agent. Hal ini dikarenakan beberapa akses jalan disana agak ekstrem untuk dijalani jika tidak menggunakan pemandu.
Terlebih lagi, beberapa agent travel telah menyediakan berbagai paket liburan yaitu paket yang telah include pemandu dengan mobil, snorkling package sampai dengan pemandu yang jago fotografi.Tentunya ini menjadi pilihan terbaik jika ingin berkunjung ke Nusa Penida.
Kami memilih travel agent yang menyediakan perjalanan di Nusa Penida untuk 2D1N. Biaya untuk trip ini seharga Rp. 1.800.000 untuk 2 orang. Harga tersebut sudah incule biaya transportasi biaya penyeberangan naik kapal dari Pelabuhan Sanur ke Pulau Penida (PP), biaya transportasi selama berada di Nusa Penida, biaya tour guide, biaya penginapan, sarapan pagi dan siang. Namun kami melakukan upgrade seharga Rp. 550.000 untuk biaya snorkling di Toya Pakeh.






Setelah dari Paluang Cliff, kami melanjutkan perjalanan menuju spot snorkling yaitu Toyah Pakeh. Disana banyak spot snorkling. Untuk mencapainya kita harus naik speedboat lagi. Jika diingat kembali, saat berada melakukan snorkling disinilah saya benar-benar merasakan kehangatan dan keramahan penduduk serta karakter asli masyarakat Bali. Saat snorkling disana, Toya Pakeh tidak ada pengunjung. Menurut mereka, paling hanya ada 2-3 kunjungan saja setiap minggunya, karena saat itu masih pandemi Covid19.
Meskipun hanya kami berdua yang snorkling disana, service yang diberikan tidak ada yang berkurang. Tidak ada raut malas-malasan dari para bli disana. Dan bahkan mereka tidak menaikkan harga untuk aktivitas snorkling kami disana. Mengingat speedboat yang kami naiki itu lumayan besar dan mubazir jika hanya kami berdua saja yang naik. Bahkan setelah selesai snorkling, kami disuguhi oleh pra bli tersebut untuk makan Bulu Babi bersama dan itu gratis. Sebuah sikap attitude yang perlu dicontoh oleh seluruh masyarakat yang tinggal didaerah pariwisata.



Sedikit tips, jika ingin ke Nusa Penida sekitaran bulan Januari akhir sampai bulan Juli sebaiknya persiapkan sunblock yang banyak. Soalnya cuaca disana sangat terik dan menyengat. Bukan masalah takut kulit gosong, tapi lebih kepada kulit yang luka terbakar akibat cuaca yang sangat terik.
Malam hari di Nusa Penida kami mencoba cafe lokal setempat yaitu Amphibi Cafe – Nusa Penida. Harga makanan untuk 2 orang sekitar Rp. 158.000.
5. Tree House – Diamond Beach – Pura Goa Giri Putri (D4)
Hari keempat masih dilanjutkan di Nusa Penida. Spot berikutnya yang wajib di explore adalah Tree House. Jujur untuk Tree House kami sedikit kecewa karena spot nya biasa saja. Agenda disana hanya berfoto di rumah pohon dengan latar belakang Diamond Beach. Ditambah lagi jika ingin berfoto disitu harus membayar Rp. 50.000 per orangnya.
Bukan tidak bagus. Tapi menurut kami daripada repot harus ke Tree House hanya untuk berfoto saja, lebih baik langsung ke Diamond Beach saja. Apalagi track jalan menuju spot foto Tree House lumayan jauh berjalan dengan medan yang lumayan berat serta memakan waktu.


Spot selanjutnya adalah Diamond Beach. Spot pantai ini sudah menjadi incaran kami sedari awal. Apalagi karena kami sudah melihat sendiri penampakannya dari Tree House sebelumnya. Spot poto bagi wisatawan biasanya hanya berfoto dari atas dengan background penampakan batu berbentuk permata.
Namun, jika ingin langsung merasakan sendiri deburan ombak dan pasir putih Diamond Beach bersiaplah untuk menjalani track yang sangat susah, melelahkan dan tentu saja dengan cuaca yang sangat panas menyengat. Tapi saya jamin keletihan dan kesusahan tersebut akan langsung terbayar dengan keindahan Diamond Beach yang memang sudah terkenal sampai ke mancanegara. Saat turun ke Diamond Beach, kami puas sekali karena memang hanya kami pengunjung yang turun ke pantai saat itu.



Dan karena ini adalah hari terakhir kami di Pulau Nusa Penida, kami memutuskan untuk menambah satu lagi trip tambahan khusus yang memang sudah kami rencanakan dari awal yaitu Pura Goa Giri Putri.
Pura Goa Giri Putri adalah sebuah pura yang memiliki pintu masuk yang sangat kecil yaitu hanya muat selingkaran badan saja. Goa unik ini sudah ada ribuan tahun dan memang hanya dari situ saja jalan masuk kedalam pura tersebut. Namun jika sudah masuk kedalam, goa tersebut sangat besar dan memiliki daya tampung 5000 pengunjung jika ingin melakukan ritual sembahyang disana.



Selasai dari pura, kami bergegas untuk kembali ke Pelabuhan mengejar kapal terakhir menuju Pelabuhan Sanur dan bersiap serta beristirahat.
6. Taman Dedari/Ubud – Desa Wisata Penglipuran (D5)
Hari ke lima kami menuju daerah Bali atas yaitu daerah Ubud. Saat kami kesana, daerah Ubud sangat sepi. Banyak toko kerajinannya yang tutup. Begitu juga dengan tempat wisatanya seperti Rice Terrace Tegalalang juga sepi dan tidak ada pengunjung sama sekali.
Namun, Bali tetaplah Bali. Selalu memberikan pelayanan nomor 1. Kami yang hanya duduk menikmati sawah dan tidak mengambil paket wahana apapun tetap disuguhi kopi luwak asli gratis. Bali keren banget service nya!
Menuju siang sembari ingin makan siang, kami menuju Taman Dedari didaerah Ubud. Taman ini memiliki restauran yang makanannya lumayan enak. Harga makanan untuk 2 orang berkisar Rp. 177.000.
Taman ini terkenal dengan banyak patung bidadari raksasanya. Sambil makan siang dan menikmati pemandangan dari patung bidadari raksasa beserta alamnya yang natural merupakan perpaduan yang pas.

Setelah makan siang, kami melanjutkan spot terakhir di hari itu yaitu ke Desa Penglipuran di daerah Bangli, Bali. Desa Penglipuran mendapatkan gelar Desa Terbersih di Dunia. Saking bersihnya bahkan tidak ada boleh satu daun pun terjatuh ditanahnya.
Desa Penglipuran ini sangat ekstetik karena rumah adatnya masih merupakan rumah adat Bali asli sejak zaman dahulu. Kamu juga bisa berfoto dengan menyewa baju adat bali setempat. Harga untuk Sewa Baju adat berserta jajan kami disana berkisar Rp.120.000.


7. Water Sport Tanjung Benoa Nusa Dua – Tanah Lot (D6)
Hari keenam adalah hari terakhir kami di Bali. Kami mengakhirinya dengan mengunjungi Water Sport Tanjung Benoa di daerah Nusa Dua. Pada saat kami kesana, water sport disana sepi pengunjung. Kita bisa tenang memilih agen dan paket mana yang ingin kita nikmati. Harga yang ditawarkan juga sangat terjun bebas. Kami kalap sehingga memilih paket ultimate mulai dari paket water sport, sewa baju diving, sewa kapal dan sewa kamera gopo, semuanya all in dengan harga yang murah sekali.



Selesai berberes dan istirahat dari berbagai aktivitas water sport, kami menuju titik terakhir perjalanan yaitu Tanah Lot didaerah Tabanan, Bali. Keindahan alam dan spiritual feeling dapat kita rasakan di Tanah Lot. Melihat Sunset di Tanah Lot salah satu merupakan salah satu hal terbaik di Bali.



8. Penutup
Demikian cerita perjalanan kami di Bali 2022 silam. Mungkin sekarang beberapa tempat wisata disana sudah bisa diakses dan ramai pengunjung karena masa pandemi Covid-19 sudah berakhir. Dan juga mungkin harganya sudah meningkat pula. Terutama harga penginapan dan transportasi serta paket wisata dibandingkan jika kamu ingin berpergian ke Bali saat ini. Namun, itinerary ini mungkin bisa kamu jadikan gambaran besar untuk mempersiapkan budget.
Itinerary diatas juga sangat bisa dijadikan panduan bagi kamu yang ingin plesiran ke Bali untuk pertama kalinya. Mulai dari hari pertama hingga hari terakhir sudah kami survey untuk jalur transportasi dan spot wisatanya sehingga kamu akan hemat waktu perjalanan dan tidak muter-muter dijalan.
Sebenarnya spot wisata di Bali itu sangat banyak dan tidak ada habisnya untuk di explore. Namun, saya jamin dengan itinerary ini kamu sudah bisa menikmati highlight spot wisata Bali secara umum.
Happy Holiday!
