Review Buku ‘EDUCATED’ by Tara Westover

JudulEducated / Terdidik
PenulisTara Westover
PenerbitGramedia
PenerjemahBerkat Setio
Halaman520 Halaman
Tahun Terbit2021
ISBN9786020650357
Educated adalah sebuah memoar perjalanan kehidupan dari seorang Tara Westover yang mencekam dan hampir tak masuk akal tentang bagaimana sebuah keyakinan ekstrem bisa sangat mempengaruhi kehidupan sebuah keluarga bahkan masyarakat. Buku ini menampilkan kehidupannya saat tumbuh dalam keluarga Mormon yang ketat dan bertahan hidup di pedesaan Idaho, di mana intervensi medis dijauhi demi penyembuhan herbal, bahkan saat menghadapi kecelakaan parah yang sering kali tampak fatal. Ajaibnya, anggota keluarga tersebut selamat dari kecelakaan ini, yang semakin memperkuat keyakinan orang tua terhadap metode mereka yang tidak lazim.

Perjalanan Tara dari masa kecil yang terisolasi hingga meraih gelar doktor dari Universitas Cambridge sungguh luar biasa. Tanpa pendidikan formal di sekolah menengah, kegigihannya yang dipelajari sendiri dan kecerdasan bawaannya memungkinkannya mengatasi rintangan yang sangat besar. Transformasi ini tampaknya terlalu luar biasa dan sangat tidak masuk akal untuk menjadi kenyataan, namun hal ini menjadi bukti ketahanan manusia dan kekuatan pendidikan. Khususnya, saudara-saudaranya juga meraih jenjang pendidikan tinggi tanpa sekolah formal, yang menunjukkan bakat bawaan yang signifikan dalam keluarga tersebut.

Namun ada satu hal yang paling membuat saya pribadi sebagai pembaca merasa sedih. Saat Tara berhasil berkali-kali diterima dan mendapat beasiswa full dari Universitas-Universitas terbaik dunia (mulai dari S1. S2 dan S3) tanpa adanya support dari orangtuanya, ucapan selamat pun tidak ada terucap. Padahal pencapaian tersebut sangat tidak masuk akal untuk seorang anak yang tidak pernah mengenyam pendidikan formal pada umumnya. Tara malah habis-habisan ditentang oleh keluarganya sendiri yang menganggap pendidikan gratis yang didapat Tara tersebut adalah hasil penyembahan berhala. Tara dianggap sudah berbeda dan berpaling dari tradisi keluarga Mormon karena pendidikan dan ambisinya untuk belajar adalah sesuatu yang sesat.

Hal tersebut sempat membuat Tara berkali-kali menyangkal diri. Dia meragukan diri sendiri atas keputusan-keputusan hidupnya. Disertasi terakhirnya hampir berantakan. Meskipun telah menuliskan pengalamannya dalam jurnal pribadinya, Tara terus-menerus merasa ditipu oleh kepercayaan orang tuanya, yang membuatnya mempertanyakan realitasnya sendiri. Manipulasi ini menggarisbawahi dampak tuduhan dan perkataan orang lain terhadap rasa kebenaran dan harga diri seseorang. Namun seorang Tara Westover benar-benar pejuang tangguh. Pada akhirnya dia menemukan jati dirinya sebagai seorang pembelajar yang tidak pantang menyerah.

Educated adalah pengingat yang kuat tentang pentingnya terpapar pada beragam perspektif dan pentingnya mempertanyakan dunia di sekitar kita. Kisah Tara menekankan bahwa pengetahuan itu memberdayakan dan bahwa tetap berpikiran terbuka dan terus belajar sangat penting bagi pertumbuhan pribadi. Perjalanannya menggambarkan bagaimana terkungkung dalam sistem kepercayaan tunggal dapat membuat segala sesuatu tampak seperti kepalsuan.

Memoar ini bukan sekadar kisah kemenangan pribadi, tetapi juga ajakan untuk tidak pernah berhenti mencari pengetahuan dan pemahaman. Narasi Tara Westover mendorong kita untuk tetap berpikiran terbuka, memercayai persepsi kita sendiri, dan menyadari bahwa banyak orang di seluruh dunia menghadapi situasi yang sama bahkan mungkin juga ada mengalami situasi yang lebih menantang. Educated adalah buku pembuka mata yang menginspirasi pembaca untuk menghargai peluang mereka dan berusaha untuk terus menghargai akses pendidikan yang hari ini sangat gampang. Setiap orang bisa belajar dari mana pun.

Tidakkah kita merasa bahwa kisah Tara Westover ini sangat menampar kita? Tanpa kita sadari banyak orang dibelahan dunia lain sana yang hari ini sulit atau bahkan tidak punya akses pendidikan seperti kita. Bahkan untuk sekedar browsing internet sekedar mencari informasi pun sulit karena kurangnya fasilitas internet. Mungkin juga banyak Tara-Tara lainnya yang tidak bisa mendapat akses pendidikan karena terbelenggu suatu kepercayaan agama tertentu.

Aku melepaskan rasa bersalahku, ketika aku menerima keputusanku dengan caraku sendiri. Aku belajar menerima keputusanku demi kepentinganku sendiri. Keputusanku telah kubuat karena aku, bukan karena orang lain. Karena aku membutuhkannya, bukan karena orang lain tsb pantas mendapatkan keputusanku.

-Tara Westover-

Tinggalkan komentar