
1. Pengantar mengenai Metaverse
Mark Zuckerberg, CEO dari Facebook kembali membuat gebrakan pada dunia dengan mengganti nama perusahaannya mejadi Meta Platform, Inc. Mark disinyalir sedang mengubah haluan bisnisnya, yang semula fokus besarnya adalah Facebook menjadi Metaverse.
Apa itu Metaverse?
Konsep Metaverse sebenarnya bukan barang baru. Ide terkait metaverse ini sudah lama di gaung-gaungkan oleh para ahli. Dilansir pada laman CNBC yaitu Neal Stephenson adalah orang pertama yang menciptakan istilah metaverse pada novelnya di tahun 1992 yang berjudul Snow Crash. Istilah metaverse merujuk pada dunia virtual 3D yang dihuni oleh avatar manusia sungguhan.
Untuk lebih jelasnya mungkin kita bisa menonton film The Ready Player One. Didalam film itu diceritakan di tahun 2045 bumi akan dipenuhi oleh segala macam keajaiban digital dan teknologi. Nantinya dunia kita ini semuanya akan masuk ke sebuah dunia digital dengan menggunakan kacamata Virtual Reality (VR).
Apapun kegiatan yang akan dilakukan akan membuat manusia dari berbagai dunia terhubung di dalam dunia digital tersebut. Mulai dari menonton ke konser musik secara live atau nge gym bersama teman yang berada di luar negeri, melakukan travelling online sampai berbelanja pakaian digital bisa dilakukan di dunia virtual tersebut.
Siapa yang tidak memiliki kacamata VR dan tidak berpartisipasi dalam dunia virtual tersebut akan tertinggal dalam hal apapun. Mau tidak mau, semua manusia baik kaya maupun miskin harus mengikuti dan terjun ke dalam dunia digital tersebut.
Dalam film The Ready Player One tersebut dikatakan bahwa “selain untuk makan, ke toilet dan tidur setiap manusia tidak akan bisa lepas dari dunia virtual.” Hal ini dikarenakanan segala aktifitas akan dikerjakan disana.
Rumah dan bangunan besar didunia nyata pun tidak terlalu digunakan lagi karena manusia hanya butuh luas sepetak kamar untuk beraktifitas secara virtual. Di film tersebut juga memperlihatkan bangunan-bangunan di bumi nantinya akan semakin menjulang ke atas langit dan luas bangunannya pun super mini. Betapa hancur dan kacaunya bumi beserta isinya di tahun 2045.
Meskipun film The Ready Player One saat ini masih fiksi, namun besar kemungkinan cerita fiksi tersebut akan menjadi nyata dengan hadirnya Metaverse usungan Mark Zuckerberg ini. Silahkan tonton film The Ready Player One untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas. Berikut official trailer dari film tersebut.
Tanpa kita sadari sebenarnya sedikit demi sedikit saat ini kita sedang menuju dunia virtual tersebut. Coba perhatikan lebih jelas, siapa pun anda dan apapun jenis pekerjaan anda, berapakah waktu yang anda habiskan untuk bermedia sosial?
Jangankan hanya bermedia sosial. Mulai dari memesan makanan, membayar tagihan, membeli tiket bioskop, berbelanja baju dan kebutuhan rumah tangga, menabung deposito sampai memiliki emas batangan semuanya sudah bisa secara online.
Bahkan sekarang sudah banyak fintech yang hadir untuk menunjang kegiatan tersebut. Mulai dari OVO, Gopay, Jenius, Flip sampai aplikasi pinjaman online semuanya tersedia. Mulai dari yang diawasi hingga yang tidak diawasi OJK semuanya ada.
Untuk saat ini saja, bagi yang telah memiliki akun Metaverse dan perangkat pendukungnya, sudah bisa membeli lapak/tanah/bangunan didalam dunia virtual tersebut. Harganya pun bukan main mahalnya, setara dengan harga properti didunia nyata.
Maka dari itu, saya tergelitik untuk beropini tentang hadirnya Metaverse ini. Saya pribadi merasa dengan hadirnya Metaverse ini, untuk Indonesia sepertinya masih sangat jauh. Untuk masalah kestabilan internet saja ditiap daerah Indonesia bisa berbeda-beda kecepatan dan kualitasnya. Namun tidak ada salahnya apabila kita sudah membahasnya sedari ini.
2. Sisi Negatif Hadirnya Metaverse
Kehadiran Metaverse sepertinya tidak diikuti dengan kemajuan teknologi di negara masing-masing. Seperti yang dibahas sebelumnya, ketika nantinya semua negara adidaya sudah mengadopsi teknologi Metaverse pastinya akan mempengaruhi negara-negara berkembang seperti negara-negara di Asia Tenggara. Mau tidak mau semua negara lambat laun harus ikut mengadopsi teknologi Metaverse.
Hal ini akan melahirkan penggunaan Metaverse secara prematur, dimana regulasi pada dunia virtual belum sematang regulasi yang telah diterapkan pada dunia nyata. Maka dari itu berikut beberapa hal negatif yang mungkin bisa terjadi dengan hadirnya Metaverse pada kehidupan kita.
Banyak terjadinya manipulasi
Dimana ada gula di situ ada semut. Begitulah kira-kira perumpamaan untuk dunia Metaverse. Di mana adanya revolusi pasti akan selalu ada peluang bisnis yang bisa dijadikan ladang cuan yang baru. Para pebisnis nantinya akan marak membangun infrastuktur dalam dunia virtual sehingga bisa dipastikan akan menciptakan bias.
Orang-orang akan sulit membedakan antara dunia nyata dan dunia maya. Bias inilah yang akan digunakan para pebisnis kotor untuk memanipulasi orang-orang didunia virtual.
Selain itu, bisa jadi avatar yang digunakan orang dalam Metaverse akan berbeda dengan identitas aslinya. Mungkin saja ada orang yang melakukan penyamaran seperti pria menyamar menjadi wanita dan melakukan penipuan di dunia virtual.
Data pribadi akan menjadi milik Metaverse
Zaman sekarang mata uang bukan hanya mata uang negara. Zaman sekarang mata uangnya adalah data pribadi. Ya, data pribadi saat ini sangat gencar diperjualbelikan.
Bayangkan jika nantinya semua manusia di bumi ini harus menggunakan Metaverse untuk beraktivitas. Data pribadi kita yang tersimpan didalam Metaverse sepenuhnya menjadi milik Metaverse. Segala gerak-gerik kita akan dipantau Metaverse dan dipergunakan Metaverse untuk membuat ladang cuan baru yaitu Advertising.
Hal ini juga mengarahkan manusia untuk bertindak komsumtif karena iklan-iklan yang terus dimunculkan oleh Metaverse tersebut. Hal ini akan menimbulkan dorongan untuk membeli barang-barang atau kebutuhan yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
Rawannya pencurian data dan penipuan
Sama seperti kita sekarang yang sering ditelepon oleh para marketing bank dimana mereka menawarkan produk bank untuk kita padahal kita merasa tidak pernah berkomunikasi dengan pihak mereka, begitulah nantinya akan terjadi di Metaverse. Data kita sangat rawan untuk dicuri atau diperjualbelikan jika tidak ada regulasi yang ketat terkait hal demikian.
Tingginya tingkat stress di dunia virtual
Bayangkan jika kita terus-menerus berada di dunia virtual setiap harinya. Tentu mental health kita juga pasti akan terkena imbasnya. Terutama jika Metaverse sudah diterapkan di mana perusahaan tempat kita bekerja.
Bisa jadi tingkat performa kinerja kita dihitung dari seberapa lama kita tidak keluar ataupun melepas kacamata VR tersebut. Para karyawan tidak bisa memiliki waktu “me time” untuk sekedar merilekskan badan dari penatnya pekerjaan. Work Life Balance sepertinya akan semakin sulit terjadi di masa depan.
3. Sisi Positif Hadirnya Metaverse
Setelah berpanjang lebar membahas apa saja kemungkinan hal-hal yang negatif dengan kehadirian Metaverse, rasanya tidak adil jika tidak membahas sisi positinya. Berikut beberapa kemungkinan hal positif akibat hadirnya Metaverse.
Membuka kesempatan bisnis yang baru
Dengan adanya Metaverse, banyak peluang bisnis yang baru serta menjanjikan. Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, dengan adanya Metaverse nantinya manusia bisa travelling secara online tanpa harus naik pesawat. Meskipun tetap menggunakan tiket Metaverse, tentu harganya tidak akan semahal ketika harus berpergian pada dunia nyata. Hal ini tentunya menjadi peluang bisnis baru bagi para pebisnis.
Semakin majunya dunia pendidikan
Pembelajaran nantinya tidak akan monoton lagi. Tidak hanya sekedar narasi atau tulisan buku saja, pelajaran bisa dilakukan secara virtual dan lebih imanatif. Contohnya seperti pelajaran kedokteran. Metaverse memungkinkan untuk siswa bisa secara langsung melihat dan memegang organ tubuh secara virtual. Begitupun dengan pelajaran sains lainnya. Bisa jadi dengan menggunakan Metaverse siswa bisa merasakan sensasi mendatangi planet-planet selain Bumi secara virtual.
Waktu dan Biaya yang lebih efesien
Waktu untuk melakukan berbagai aktivitas akan terasa lebih efesien. Dengan adanya Metaverse, jadwal untuk pekerjaan, sekolah dan lain-lain bisa diatur lebih fleksibel. Kita tidak perlu keluar rumah untuk bekerja. Tidak perlu mengeluarkan uang untuk isi bensin kendaraan ataupun bersusah payah mengarungi kemacetan dijalan. Tentu hal ini akan mengurangi biaya dan lebih hemat waktu serta tenaga.
4. Kesimpulan
Setiap perubahan pasti akan ada plus dan minusnya. Kedepannya, semoga beberapa hal yang bersifat merugikan diatas bisa ada regulasi yang menaunginya sehingga tidak terjadi. Kalaupun terjadi setidaknya bisa diminimalisir.
Hal yang perlu juga diperhatikan dengan hadirnya Metaverse ini adalah biaya. Karena bagaimana pun harga kacamata VR saat ini masih sangat mahal. Hal ini akan menyulitkan masyarakat negara berkembang yang tingkat ekonomi masih rata-rata kesulitan dalam hal finansial. Jangan sampai Indonesia serta negara berkembang lainnya ikut-ikutan menggunakan Metaverse dan malah menjadi ” bayi prematur” sebagai pengguna.
Harapan saya pribadi, semoga dengan adanya Metaverse, Indonesia dan negara berkembang lainnya bisa lebih maju dan bersaing dengan negara-negara adidaya.
🌿Salam & Terimakasih🌿
-B.F-
Metaverse adalah sebuah kenyataan dan pasti sebentar lagi akan melanda negeri 62. Tapi sudah siapkah kita? Nah selain itu juga harus diingat bahwa di berbagai sektor, kita masih disibukkan dengan hoax. Jangan2 hoax ini akan semakin menjadi-jadi ketika metaverse hadir.
SukaSuka
Isu kesehatan juga tidak kalah penting. Menjadi lebih jarang melakukan aktivitas fisik punya nilai positif dari segi efisiensi waktu dan tenaga, namun juga membuat orang lebih malas bergerak. Memang ada peluang untuk olahraga seperti di video. Tapi apakah kita bisa benar-benar menghirup sejuknya udara pagi, merasakan dinginnya air danau yang dibasuh ke wajah, atau memancing ikan lalu menyantapnya? Lebih-lebih, apakah nanti kita masih peduli dengan lingkungan nyata tempat kita hidup di mana terdapat definisi lingkungan yang sempurna di dunia virtual?
SukaSuka
Jika itu dianggap sebagai hal yang prematur, pasti tidak adanya pandangan kedepan dari masa sekarang untuk menghadapi perubahan tersebut. Padahal pandangan itu sudah dikenal di masa sekarang.
Regulasi memang terkait dengan kearifan lokal. Tapi apakah kemajuan itu tida bisa di sandingkan dengan kearifan lokal. Jika bisa maka tidak ada kata prematur. Hanya kedewasaan berpikir masyarakat harus dibangun
SukaSuka
Klo saya sih memandang positif aja, tersebab dengan hadirnya dunia metaverse saya bisa lebih kreatif dan menghasilkan uang lebih mudah. Namun tetap DYOR ya.
SukaSuka
Baru tau aku jugaa kak tentang metaverse ini secara lengkap
semoga dengan adanya Metaverse, Indonesia dan negara berkembang lainnya bisa lebih maju dan berkembang ya
SukaSuka
Wohooo kebayang deh betapa canggihnya perkembangan teknologi tersebut, berasa film-film lama tentang masa depan bisa kayak kenyataannya.
SukaSuka
Setuju Mas. Setiap perubahan akan ada baik buruknya. Akan ada semut yang langsung merubungi. Ada potensi mendapatkan cuan dan ada potensi kejahatan. Makanya perlu bijak juga dalam berinternet.
SukaSuka
Kenyataan yang harus dihadapai oleh kita sebagai makhluk yang hidup di bumi. Kalau saya sih menyambut baik. Dan berpikir positif. Meski ada dampak yang membuat negatif. Itu tersebab kuranya informasi dan tidak hati hati. intinya tetap DYOR
SukaSuka
Ulasan yang menarik Kak. Saya setuju tentang ketidaksiapan untuk menjadi pengguna Metaverse akhirnya jadi bayi prematur. Maka regulasi yang menaungi kerugian yang mungkin terjadi memang harus didahulukan
SukaSuka
Saya sih tim netral ya, asal bisa positif pasti bermanfaat
SukaSuka
wah lengkap banget pembahasannya. Dari kemarin sejak metaverse muncul dan jadi viral, saya belum begitu paham apa itu metaverse. Membaca ini jadi lumayan tercerahkan.
SukaSuka
Dunia digital ini emang misterius banget, bahkan keadaan di dunia nyata pun bisa dihidupkan dalam digital seperti metaverse ini. Bahkan apapun bisa dijajakan didunia digital, sungguh orang yang menciptakan sangat luar biasa idenya
SukaSuka
Benar, nanti dunia akan penuh dengan segara sesuatu yang virtual dengan teknologi digita. Kalau anak2 biasanya main game VR atau naik wahana VR itu seperti sungguhan ya mbak hehehe. Kini kita pun sudah marak mengikuti perbankan digital dengan metode2 canggih yang memang harus kita beradaptasi.
SukaSuka
bisa dibilang metaverse ini teknologi yang begitu canggih dan pasti ada pro kontra dibalik itu semua. Ya sebisa mungkin, kita ambil sisi positifnya aja dan bisa menyesuaikan kemajuan era modernisasi seperti sekarang,
SukaSuka
Sebuah pembahasan yang aku masih bingung
Tapi saat lihat penjelasan di sebuah webinar jadi paham
SukaSuka
pertama kali aku denger metaverse juga aku langsung keinget film ready player one. terpatri banget rasanya dah.. soalnya dulu aku lumayan suka film itu, eeh sekarang udah kayak mewujud jadi nyata aja. haha..
SukaSuka